Daun Mimpi

 

Oleh: Putri Hidayanti Nasution


Minggumu, Ramoun adalah buah mangga tua

yang merunduk di pinggir jalan sepi,


Sedang mingguku serpihan genting pecah,

bertebar di lantai ruang yang dingin,

menggema pelan, menyayat tanpa suara.


Bulanku, alat pengukur rindu perawat peri,

berkilau seperti intan yang terbuat dari es krim rasa hujan,

sedangkan bulanku sendiri usang, basah seusai ditangisi langit.


Tahunmu ketan hitam manis,

menjadi tapai yang bisa membuat awan tertawa,

dan aku hanyalah biji-bijian yang tak tau jalan pulang


Ramoun, kau pohon yang daunnya terbuat dari mimpi,

akar-akarnya menulis puisi yang hanya bisa dibaca oleh kupu-kupu yang lupa terbang.


Pekanbaru, 2025


Sumber Ilustrasi:

___

Bionarasi:
Putri Hidayanti Nasution. Kelahiran Pekanbaru, 14 Desember 2003. Sedang menempuh pendidikan S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Riau. Alumni SMAIT Fadhilah Pekanbaru. Suka membaca puisi dan memancing. Bagian dari Community Pena Terbang (COMPETER) - Pekanbaru. Puisinya dimuat di Ranah Riau. IG: @flowerchozy

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Artikel