Lelaki yang Pernah Bicara tentang Mati


 Oleh: Dyah Susilowati


Ia bilang, maut itu bukan dentang,  

melainkan bisikan yang datang pelan,  

di antara gelas teh yang belum tandas,  

dan tawa yang masih menggantung di bibir anaknya.


Aku melihat matanya menyimpan gulita,  

yang tak ia ucapkan, tapi selalu menepi di dada.  

Katanya, bukan mati yang ia takutkan,  

melainkan dilupa oleh orang yang dulu ia jaga.


Pernah tubuhnya menggigil tanpa sebab,  

di malam yang tak membawa mimpi.  

Katanya, kalau ajal datang diam-diam,  

siapa yang akan mematikan kompor dan menutup jendela?


Ia belajar berdamai, dari ayat-ayat dan sepi,  

dari cermin yang memantulkan usia yang kian pergi.  

Kini ia berjalan lambat,  

tapi dengan dada yang tak lagi berat.


Dan aku, yang mendengarnya bertutur tentang kematian,  

mengerti: hidup bukan soal panjang,  

tapi soal bagaimana kita dikenang.  


Bogor, 15 November 2025

___

Bionarasi:

Dyah Susilowati, akrab disapa Kak Dy, adalah sosok pencinta aksara yang kini menetap di kota hujan, Bogor. Ia adalah pemilik akun Instagram @susikaskun, tempat ia membagikan jejak rasa lewat puisi, tarian, dan potongan kehidupan yang penuh warna.

Saat ini, ia merupakan murid di Asqa Imagination School (AIS) Angkatan 63, sebuah ruang belajar yang dipilihnya bukan hanya untuk menulis, tetapi untuk menyelami lebih dalam keindahan bahasa—  belajar mengenal titik yang menenangkan, koma yang memeluk jeda, dan setiap diksi yang membawa makna.

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Artikel